HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DI SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA

Abstrak

Memasuki era teknologi dan informasi yang pesat, remaja merupakan kalangan yang sering menggunakan media internet khususnya media sosial sebagai sarana untuk mencari informasi, hiburan, maupun berkomunikasi dengan teman di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi diri dengan intensitas penggunaan media sosial di SMA Stella Duce Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis statistik non-parametrik korelasi Carl Pearson. Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan teknik cluster random sampling yaitu teknik penentuan sampel yang dilakukan dengan randomisasi terhadap kelompok bukan terhadap subjek secara individual. Sampel dalam penelitian ini adalah para siswi kelas XI yang berjumlah 170 siswi. Pengambilan data penelitian menggunakan skala regulasi diri dan skala intensitas penggunaan media sosial yang dibuat sendiri oleh peneliti. Skala regulasi diri memiliki nilai cronbach’s alpha sebesar o,910 dengan 46 aitem yang valid dana skala intensitas penggunaan media sosial yang memiliki nilai cronbach’s alpha sebesar 0,866 dengan 34 aitem yang valid. Hasil uji statistik diperoleh koefisen korelasi (rxy) sebesar -0,599 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,01), hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara regulasi diri dengan intensitas penggunaan media sosial. Artinya semakin meningkat variabel regulasi diri akan menyebabkan variabel intensitas penggunaan media sosial rendah. Rata-rata subjek memiliki regulasi diri berada pada ketegori sendang dan intensitas penggunaan media sosial pada kategori sedang. Sumbangan efektif regulasi diri terhadap intensitas penggunaan media sosial sebesar 35,9% dan 64,1% intensitas penggunaan media sosial dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian.