HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN PERSEPSI TERHADAP RISIKO KECELAKAAN PENDAKIAN GUNUNG DAN PENDAKI GUNUNG DI JAWA TENGAH
Kata Kunci:
Kematangan Emosi, Persepsi terhadap Risiko Kecelakaan Pendakian GunungAbstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dengan persepsi terhadap risiko kecelakaan pendakian gunung pada pendaki gunung di daerah Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang dianalisa menggunakan analisis statistik korelasi Spearman. Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan teknik purposive random sampling. Sampel penelitian ini adalah pendaki gunung yang masih aktif melakukan pendakian gunung di Jawa Tengah yang berjumlah 105 pendaki. Skala kematangan emosi memiliki nilai sebesar 0,861 dengan 22 aitem valid dan skala persepsi terhadap risiko kecelakaan pendakian gunung memiliki sebesar 0,841 dengan 22 aitem valid. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh koefisien korelasi (rₓᵧ) negatif sebesar -0,471, dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara kematangan emosi dengan persepsi terhadap risiko kecelakaan pendakian gunung. Artinya, semakin tinggi kematangan emosi maka semakin rendah persepsi terhadap risiko kecelakaan pendakian gunung yang dimiliki pendaki dan sebaliknya, semakin rendah kematangan emosi maka semakin tinggi persepsi terhadap risiko kecelakaan pendakian yang dimiliki pendaki gunung. Rata-rata subjek memiliki kematangan emosi berada pada kategori cukup positif, sedangkan persepsi terhadap risiko kecelakaan pendakian gunung barada pada kategori sedang. Sumbangan efektif kematangan emosi terhadap persepsi terhadap risiko kecelakaan pendakian gunung sebesar 37,9% dan 62,1% persepsi terhadap risiko kecelakaan pendakian gunung dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian.